PERBEDAAN PREVALENSI ANEMIA ANTARA PENERIMA BANTUAN SOSIAL DAN TIDAK PADA WANITA SUBUR DI KOTA MANADO
DOI:
https://doi.org/10.64418/jikma.v1i2.34Abstract
Bantuan sosial merupakan bentuk layanan pemerintah untuk masyarakat miskin, tidak mampu dan rentan terhadap risiko sosial. Layanan tersebut dapat diberikan berupa uang, barang maupun jasa. Diberikannya bantuan sosial bertujuan agar masyarakat tetap dapat memenuhi hak sebagai seorang manusia untuk memenuhi kebutuhan salah satunya pemenuhan gizi sehingga tidak menimbulkan masalah kesehatan. Anemia masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan dunia terutama di negara-negara berkembang, tidak terkecuali Indonesia. Anemia adalah jumlah hemoglobin atau protein didalam sel darah merah yang kurang dari batas normal. Wanita Usia Subur (WUS) merupakan kelompok yang rentan mengalami anemia. Hal ini dikarenakan adanya siklus menstruasi. Dampak anemia sangat luas salah satunya dapat meningkatkan risiko melahirkan bayi berat badan lahir rendah dan menyebabkan kegagalan tumbuh kembang pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan prevalensi anemia antara penerima bantuan sosial dan tidak pada wanita usia subur. Desain penelitian yang digunakan adalah cross- sectional. Penelitian dilaksanakan di Kota Manado. Sampel total sebanyak 100 WUS dengan 50 WUS pada kelompok penerima bantuan sosial dan 50 kelompok tidak penerima bantuan sosial. Kriteria sampel tidak sedang hamil, tidak dalam masa menstruasi dan tidak sedang mengkonsumsi obat rutin. Analisis data menggunakan mann-whitney test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 20% anemia pada total keseluruhan responden. Pada kelompok penerima bantuan sosial terdapat 16% WUS yang mengalami anemia sedangkan pada kelompok tidak penerima bantuan sosial terdapat 24% WUS yang mengalami anemia. Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan anemia antara penerima bantuan sosial dan tidak pada wanita usia subur di Kota Manado.
Kata Kunci : Anemia; Wanita Usia Subur; Bantuan Sosial
ABSTRACT
Social assistance is a form of government service for the poor, underprivileged and vulnerable to social risks. These services can be provided in the form of money, goods or services. The provision of social assistance aims to ensure that the community can still fulfill their rights as a human being to fulfill their needs, one of which is nutrition so that they do not cause health problems. Anemia is still one of the world's health problems, especially in developing countries, and Indonesia is no exception. Anemia is the amount of hemoglobin or protein in red blood cells that is less than the normal limit. Women of Childbearing Age are a group that is prone to anemia. This is due to the menstrual cycle. The impact of anemia is very broad, one of which can increase the risk of giving birth to babies with low birth weight and cause failure to grow and develop in children. This study aims to determine the difference in the prevalence of anemia between recipients of social assistance and not in women of childbearing age. The study design was cross-sectional. The research was conducted in Manado City. The total sample is 100 Women of Childbearing Age with 50 WUS in the group receiving social assistance and 50 groups not receiving social assistance. The criteria for the sample are not pregnant, not in menstruation period and are not taking regular drugs. Data analysis using Mann- Whitney test. The results of this study indicate that there is 20% anemia in the total respondents. In the group receiving social assistance, there were 16% of WUS who experienced anemia, while in the group that did not receive social assistance, there were 24% of WUS who had anemia. Hypothesis testing shows that there is no difference in anemia between recipients of social assistance and not among women of childbearing age in Manado City.
Keywords : Anemia; Women Of Childbearing Age; Social Assistance.
Download Full File Disini