ANALISIS PENERAPAN PROGRAM PATUH TERHADAP TINDAKAN PENGENDALIAN PADA PASIEN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TATELU
DOI:
https://doi.org/10.64418/jikma.v1i3.39Abstract
Indonesia saat ini mengalam transisi epidemiologi yang bersifat pararel dengan transisi demografi dan trasnisi teknologi yang mengakibatkan terjadinya perubahan pola penyakit dari penyakit infeksi menjadi penyakit tidak menular (PTM) termasuk hipertensi yang menjadi masalah morbiditas dan mortalitas. Data Riskesdas tahun 2019 menunjukkan bahwa prevelensi kejadian hipertensi di Sulawesi Utara mencapai 13,21 %.Program PATUH dibuat untuk pasien penyandang PTM agar penyakit tidak bertambah parah dan tetap terkontrol kesehatannya yang menjadi bagian tata laksana PTM secara holistic dan komprehensif (Kemenkes, 2019). PATUH merupakan singkatan dari Periksa Kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter, Atasi Penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur, Tetap diet dengan gizi seimbang, Upayakan aktivitas fisik dengan aman dan Hindari asap rokok, alkohol dan zat karsionegenik (Sapang, dkk.,2021).Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan program PATUH terhadap tindakan pengendalian hipertensi. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional yang dilakukan pada 71 sampel. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner Hasil penelitian: Responden yang melaksanan program P sebanyak 31% dan 69% tidak melaksanakan, Responden yang melaksanakan program A sebanyak 67.6% dan tidak melaksanakan sebanyak 32,4%, Responden yang melaksanakan program T sebanyak 25,4% dan tidak melaksanakan sebanyak 74.6%, Responden yang melaksanakan program U sebanyak 50,7% dan tidak melaksanakan sebanyak 49,3%, dan Responden yang melaksanakan program H sebanyak 59,2% dan tidak melaksanakan sebanyak 40,8%. berdasarkan data diatas maka dapat disimpulkan bahwa diantara program PATUH hanya program U dan H yang paling banyak dilakukan oleh Responden.
Kata Kunci: Hipertensi, Program PATUH
ABSTRACT
Indonesia is currently experiencing an epidemiological transition that is parallel to the demographic transition and technological transition which has resulted in changes in disease patterns from infectious diseases to non-communicable diseases (NCDs), including hypertension which is a problem of morbidity and mortality. Riskesdas data in 2019 showed that the prevalence of hypertension in North Sulawesi reached 13.21% and Hypertension is the highest incidence of non-communicable diseases in 2021 at the Tatelu public health center. The PATUH program was created for patients with PTM so that the disease does not get worse and their health is still controlled which is part of the holistic and comprehensive management of PTM (Ministry of Health, 2019). PATUH is an acronym for regular health checks and follow doctor's advice, Overcome Diseases with proper and regular treatment, Keep a balanced diet, Strive for safe physical activity and Avoid cigarette smoke, alcohol and carcinogenic substances (Sapang, et al., 2021). This study aims to analyze the application of the PATUH program to hypertension control measures. This study used a cross sectional design which was carried out on 71 samples. The research instrument used a questionnaire. The results: P Program is 31% of respondents who implemented dan 69% not implement, Program A is 67.6% of respondents who implemenetd and 32.4% did not implement, 25.4% of respondents who carried out T program and did not implement as many as 74.6%, respondents who carried out program U were 50.7% and did not implement as many as 49.3%, and respondents who carried out program H were 59.2% and did not implement as many as 40.8%. Based on the data above, it can be concluded that among the PATUH programs, only U and H programs are mostly carried out by respondents.
Keywords: Hypertension, PATUH Programe